Tentang Permainan Cricket: Aturan, Teknik, Perlengkapan, Peraturan, dan Cara Bermainnya
Ditulis oleh Dendy Kurniawan, S.Pd.
Cricket adalah olahraga yang memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kaya, terutama di negara-negara seperti Inggris, India, Australia, dan Pakistan. Meskipun kriket mungkin tidak sepopuler sepak bola atau basket di beberapa bagian dunia, olahraga ini memiliki basis penggemar yang sangat besar dan terus berkembang. Untuk memahami kriket, kita perlu mengeksplorasi berbagai aspek dari permainan ini, mulai dari aturan dasar hingga teknik bermain yang tepat.
Tonton dulu video ini, sebelum membaca artikel dibawah ya.
Sudah selesai menonton videonya? Ayo kita masuk ke artikel nya.
2.1. Lapangan Kriket
Lapangan kriket berbentuk oval atau bulat dengan panjang dan lebar yang bervariasi, tetapi secara umum memiliki diameter antara 137 hingga 150 meter. Di tengah lapangan, terdapat strip panjang yang dikenal sebagai "pitch," yang merupakan area utama di mana aksi permainan berlangsung. Pitch memiliki panjang 22 yard (20,12 meter) dan lebar sekitar 3 meter.
2.2. Tim dan Pemain
Permainan kriket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 pemain. Setiap tim bergantian antara menjadi tim pemukul dan tim pelempar. Tujuan dari tim pemukul adalah mencetak sebanyak mungkin lari (run), sementara tujuan tim pelempar adalah menghentikan tim pemukul dengan cara membuat mereka "keluar" (out).
2.3. Sistem Skor
Dalam kriket, skor dihitung berdasarkan jumlah run yang berhasil dicetak oleh tim pemukul. Ada beberapa cara untuk mencetak run, antara lain:
Single (1 run): Pemain pemukul berhasil lari dari satu ujung pitch ke ujung lainnya.
Boundary (4 run): Bola yang dipukul melewati garis boundary tanpa menyentuh tanah.
Six (6 run): Bola yang dipukul melewati garis boundary tanpa menyentuh tanah atau melewati udara.
2.4. Mengeluarkan Pemain (Dismissals)
Secara umum ada 8 cara dismissals dalam permainan cricket, cara untuk mengeluarkan pemain pemukul, di antaranya:
Bowled: Bola yang dilempar oleh bowler mengenai stumps dan menggugurkan bails.
Caught: Bola yang dipukul oleh pemukul ditangkap oleh fielder sebelum bola menyentuh tanah.
Leg Before Wicket (LBW): Pemain pemukul dinyatakan out jika bola mengenai kakinya dan dianggap akan mengenai stumps.
Run Out: Pemain pemukul gagal mencapai ujung pitch sebelum fielder menggugurkan bails dengan bola.
Untuk penjelasan lengkapnya, kamu bisa menyaksikan video dibawah ini.
3.1. Teknik Memukul (Batting)
Teknik memukul dalam kriket melibatkan berbagai elemen penting, termasuk postur tubuh, ayunan tongkat, dan pengaturan timing. Berikut adalah beberapa teknik dasar dalam memukul:
Stance: Posisi awal sebelum memukul harus stabil dengan kaki sedikit ditekuk dan berat badan didistribusikan secara merata.
Backlift: Mengangkat tongkat ke belakang untuk mendapatkan momentum yang cukup sebelum memukul bola.
Footwork: Menggerakkan kaki sesuai dengan arah bola untuk mencapai posisi terbaik dalam memukul.
Timing: Mengatur waktu pukulan untuk memastikan kontak bola-tongkat yang sempurna.
Untuk penjelasan lengkapnya, kamu bisa menyaksikan video dibawah ini.
3.2. Teknik Melempar (Bowling)
Bowling adalah aspek penting lain dalam kriket, dan ada berbagai jenis teknik bowling yang dapat digunakan:
Fast Bowling: Mengandalkan kecepatan bola untuk membuat pemukul kesulitan, sering kali dipadukan dengan ayunan bola (swing) yang tidak terduga.
Spin Bowling: Mengandalkan putaran bola untuk mengubah arah bola setelah memantul, menyulitkan pemukul dalam mengantisipasi arah bola.
Swing Bowling: Mengubah arah bola di udara dengan cara memegang bola dengan cara tertentu.
3.3. Teknik Menangkap (Fielding)
Menangkap bola dalam kriket memerlukan refleks cepat dan teknik yang tepat:
Catching: Fokus pada bola dan gunakan kedua tangan untuk menangkap dengan tenang.
Ground Fielding: Menghentikan bola yang bergulir di tanah dan melemparkannya dengan cepat ke arah stumps.
Throwing: Teknik melempar bola dengan kuat dan akurat ke arah stumps atau ke rekan setim.
4.1. Bat (Tongkat Kriket)
Bat kriket terbuat dari kayu willow dan memiliki panjang maksimal 38 inci dan lebar maksimal 4,25 inci. Bat harus cukup kuat untuk memukul bola yang dilempar dengan kecepatan tinggi namun juga cukup ringan agar mudah diayunkan.
4.2. Ball (Bola Kriket)
Bola kriket terbuat dari gabus yang dilapisi dengan kulit dan memiliki berat antara 155,9 dan 163 gram. Bola merah digunakan untuk pertandingan siang hari, sedangkan bola putih digunakan dalam pertandingan malam hari yang dikenal sebagai "One Day International" atau T20.
4.3. Protective Gear (Perlengkapan Pelindung)
Perlengkapan pelindung adalah aspek penting dalam kriket untuk melindungi pemain dari cedera:
Helmet: Melindungi kepala dari bola yang dilempar dengan kecepatan tinggi.
Pads: Melindungi kaki dari benturan bola.
Gloves: Melindungi tangan dari cedera saat memegang tongkat atau menangkap bola.
Box: Melindungi area vital dari cedera.
4.4. Uniform (Seragam)
Setiap tim memiliki seragam yang dirancang khusus untuk kenyamanan dan perlindungan pemain. Dalam pertandingan Test, seragam biasanya berwarna putih, sedangkan dalam pertandingan One Day dan T20, seragam berwarna dengan desain yang bervariasi.
5.1. Format Pertandingan
Ada beberapa format pertandingan kriket yang populer:
Test Match: Pertandingan berlangsung selama lima hari, dengan masing-masing tim memainkan dua babak (innings).
One Day International (ODI): Pertandingan dengan 50 overs per tim dan berlangsung selama satu hari.
Twenty20 (T20): Pertandingan dengan 20 overs per tim, berlangsung sekitar tiga jam.
5.2. Overs dan Bowling Restrictions
Setiap over terdiri dari enam bola yang dilempar oleh bowler. Dalam ODI, setiap bowler hanya boleh melempar maksimal 10 overs, sedangkan dalam T20 maksimal 4 overs.
5.3. Powerplay
Powerplay adalah periode dalam pertandingan ODI dan T20 di mana jumlah fielder di luar lingkaran 30-yard dibatasi, memberikan keuntungan bagi tim pemukul.
5.4. Umpiring and Decision Review System (DRS)
Umpire adalah otoritas di lapangan yang bertugas membuat keputusan selama pertandingan. DRS adalah sistem yang digunakan oleh tim untuk menantang keputusan umpire menggunakan teknologi seperti Hawkeye dan UltraEdge.
6.1. Memulai Permainan
Pertandingan dimulai dengan lempar koin untuk menentukan tim yang akan memukul atau melempar terlebih dahulu. Kapten tim yang menang lemparan koin biasanya memilih untuk memukul terlebih dahulu jika kondisi lapangan dan cuaca mendukung.
6.2. Batting Strategy
Strategi memukul sangat tergantung pada format pertandingan. Dalam Test, pendekatan yang lebih hati-hati sering diambil, sementara dalam T20, pendekatan yang lebih agresif diperlukan untuk mencetak run dengan cepat.
6.3. Bowling Strategy
Strategi bowling melibatkan penggunaan berbagai jenis bola dan taktik untuk mengacaukan konsentrasi pemukul. Bowler cepat sering digunakan pada awal innings, sedangkan spinner sering diandalkan di tengah innings untuk mengontrol laju run.
6.4. Fielding Strategy
Penempatan fielder sangat penting dalam kriket. Kapten tim harus memilih formasi fielding yang sesuai dengan gaya bermain pemukul dan jenis bowler yang digunakan.
6.5. Running Between the Wickets
Komunikasi antara kedua pemukul sangat penting untuk memastikan run yang aman. Kesalahan dalam komunikasi bisa berujung pada run out yang merugikan tim.
6.6. Handling Pressure
Bermain kriket, terutama di level internasional, melibatkan tekanan yang besar. Pemain harus mampu mengelola tekanan, baik saat memukul, melempar, maupun menangkap bola.
The Videos