Crease dalam Permainan Cricket
Ditulis oleh: Dendy Kurniawan, S.Pd.
Ditulis oleh: Dendy Kurniawan, S.Pd.
Pengukuran Crease secara detail
Dalam permainan cricket, istilah "crease" mengacu pada garis-garis yang ditandai di lapangan yang memiliki peran penting dalam peraturan permainan. Crease digunakan untuk menentukan posisi pemain, batas aman bagi batsman, serta acuan bagi wasit dalam membuat keputusan krusial. Secara umum, crease adalah garis yang ditandai di permukaan pitch menggunakan kapur putih, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi dan aturan permainan cricket.
Garis crease membantu memastikan keadilan dalam permainan dengan menetapkan batas yang harus dipatuhi oleh pemain. Keberadaan crease memungkinkan wasit untuk menentukan apakah batsman masih dalam zona aman atau apakah bowler melakukan pelanggaran tertentu seperti no-ball.
Dalam pertandingan cricket, terdapat beberapa jenis crease yang masing-masing memiliki peran penting:
Popping Crease Popping crease adalah garis yang terletak sejauh 4 kaki (1,22 meter) dari stumps dan sejajar dengan batting crease. Garis ini digunakan sebagai batas aman bagi batsman. Seorang batsman harus berada di dalam popping crease untuk menghindari run out atau stumping.
Bowling Crease Bowling crease adalah garis yang berada tepat di bawah stumps. Garis ini menentukan batas tempat bowler harus menginjak atau melewati saat melakukan lemparan bola. Jika bowler melanggar garis ini sebelum melepaskan bola, maka akan dianggap sebagai no-ball.
Return Crease Return crease adalah dua garis yang tegak lurus dengan bowling crease dan membentang ke belakang. Garis ini menjadi batas gerakan kaki bowler saat melakukan lemparan. Jika kaki bowler keluar dari return crease saat melempar bola, maka lemparan tersebut dianggap ilegal dan dinyatakan sebagai no-ball.
Batting Crease Batting crease adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian dengan popping crease. Batsman harus berada di dalam batting crease untuk menghindari berbagai bentuk pemecatan seperti run out atau stumping oleh wicketkeeper.
Crease memainkan peran penting dalam berbagai aspek permainan cricket, terutama dalam keputusan wasit dan strategi tim. Berikut beberapa peranannya:
Mencegah Pemecatan Batsman Batsman harus tetap berada dalam popping crease untuk menghindari stumping atau run out. Jika batsman keluar dari crease tanpa menyentuh garis dan bola mengenai stumps, maka ia akan dinyatakan out.
Menentukan Legalitas Bola yang Dilempar Bowler Wasit menggunakan bowling crease dan return crease untuk memastikan bowler tidak melakukan pelanggaran. Jika bowler menginjak atau melewati bowling crease sebelum melempar bola, itu akan dianggap sebagai no-ball yang memberikan keuntungan bagi batsman.
Strategi untuk Mencetak Skor Batsman sering menggunakan crease untuk mengatur posisi mereka saat memukul bola. Dengan bergerak maju atau mundur di dalam crease, batsman dapat menyesuaikan sudut pukulan dan meningkatkan peluang mencetak skor lebih banyak.
Keputusan dalam DRS (Decision Review System) Dalam sistem peninjauan ulang (DRS), teknologi seperti Hawk-Eye digunakan untuk menentukan apakah batsman telah melewati batas crease atau tidak. Ini sering digunakan dalam kasus LBW (Leg Before Wicket) atau run out.
Sejarah cricket telah mencatat banyak kejadian penting yang melibatkan crease, baik dalam pertandingan Test, ODI, maupun T20. Beberapa di antaranya adalah:
Kejadian No-Ball yang Mengubah Pertandingan Dalam berbagai pertandingan, bowler sering kali kehilangan wicket penting akibat no-ball yang disebabkan oleh pelanggaran bowling crease. Salah satu contoh terkenal adalah dalam final Piala Dunia 2019 ketika bola no-ball memberikan kesempatan hidup bagi batsman lawan yang akhirnya memenangkan pertandingan.
Run Out dalam Situasi Genting Banyak pertandingan krusial telah ditentukan oleh keputusan run out di popping crease. Misalnya, di semifinal Piala Dunia 1999, Allan Donald (Afrika Selatan) mengalami run out yang dramatis yang menyebabkan timnya tersingkir dari turnamen.
Stumping oleh Wicketkeeper yang Cepat Wicketkeeper dengan refleks cepat dapat menggagalkan batsman yang keluar sedikit dari crease. Salah satu contoh terbaik adalah MS Dhoni dari India, yang dikenal sebagai salah satu wicketkeeper tercepat dalam melakukan stumping.
Teknologi telah memainkan peran besar dalam memastikan keakuratan keputusan yang berkaitan dengan crease. Beberapa teknologi yang digunakan dalam pertandingan profesional meliputi:
Hawk-Eye - Digunakan untuk menentukan posisi bola dan membantu dalam keputusan LBW.
UltraEdge/Snickometer - Digunakan untuk mendeteksi sentuhan kecil antara bola dan bat dalam kasus run out atau caught behind.
HotSpot - Teknologi inframerah yang membantu melihat apakah bola mengenai bat atau pad.
TV Umpire Review - Wasit ketiga dapat menggunakan tayangan ulang untuk melihat apakah batsman telah melewati crease sebelum terkena run out atau stumping.
Crease memiliki peran yang berbeda tergantung pada format permainan:
Test Cricket - Pemain lebih berhati-hati dengan crease karena permainan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
One Day International (ODI) - Crease lebih sering digunakan untuk strategi menyerang, terutama dalam powerplay dan death overs.
T20 Cricket - Batsman sering bergerak di dalam crease untuk mengganggu ritme bowler dan mencari celah mencetak skor lebih cepat.
Crease dalam cricket adalah elemen mendasar yang menentukan berbagai aspek permainan, mulai dari perlindungan batsman, batasan bowler, hingga strategi mencetak skor. Pemahaman mendalam tentang crease dapat membantu pemain menghindari kesalahan dan meningkatkan performa mereka di lapangan. Dengan perkembangan teknologi, pengawasan terhadap crease semakin akurat, memastikan keadilan dalam setiap pertandingan cricket.
Jenis-jenis crease
Popping Crease
Popping crease adalah garis yang terletak sejauh 4 kaki (1,22 meter) dari stumps dan sejajar dengan batting crease. Garis ini digunakan sebagai batas aman bagi batsman. Seorang batsman harus berada di dalam popping crease untuk menghindari run out atau stumping.
Bowling Crease
Bowling crease adalah garis yang berada tepat di bawah stumps. Garis ini menentukan batas tempat bowler harus menginjak atau melewati saat melakukan lemparan bola. Jika bowler melanggar garis ini sebelum melepaskan bola, maka akan dianggap sebagai no-ball.
Return Crease
Return crease adalah dua garis yang tegak lurus dengan bowling crease dan membentang ke belakang. Garis ini menjadi batas gerakan kaki bowler saat melakukan lemparan. Jika kaki bowler keluar dari return crease saat melempar bola, maka lemparan tersebut dianggap ilegal dan dinyatakan sebagai no-ball.
Batting Crease
Batting crease adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian dengan popping crease. Batsman harus berada di dalam batting crease untuk menghindari berbagai bentuk pemecatan seperti run out atau stumping oleh wicketkeeper.
The Videos
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut seputar cricket crease