Ditulis oleh: Dendy Kurniawan, S.Pd.
Format ODI digunakan untuk Piala Dunia Cricket (ICC Cricket World Cup)
Cricket adalah salah satu olahraga paling populer di dunia, dan One Day International (ODI) merupakan format yang memiliki penggemar besar, terutama di negara-negara seperti India, Inggris, Australia, Pakistan, dan banyak lainnya. Format ini dikenal sebagai jembatan antara pertandingan Test Cricket yang berdurasi panjang dan T20 Cricket yang serba cepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah, aturan, struktur, dan daya tarik dari ODI.
ODI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 sebagai hasil dari ketidaksengajaan. Sebuah pertandingan Test antara Inggris dan Australia di Melbourne terpaksa dibatalkan karena hujan selama tiga hari berturut-turut. Sebagai gantinya, pertandingan satu hari diadakan, dengan masing-masing tim diberi 40 overs (setiap over terdiri dari enam bola). Pertandingan ini menjadi momen penting dalam sejarah cricket, membuka jalan bagi format baru yang kini dikenal sebagai ODI.
ODI mulai menarik perhatian global pada tahun 1975, ketika Piala Dunia Cricket pertama diadakan di Inggris. Turnamen ini memperkenalkan format pertandingan cricket satu hari ke audiens yang lebih luas. Sejak itu, ODI menjadi bagian integral dari kalender cricket internasional.
Pengertian ODI
ODI (One Day International) adalah format pertandingan dalam cricket di mana dua tim saling bertanding dalam satu hari. Dalam pertandingan ODI, setiap tim diberi kesempatan untuk bermain dalam satu inning dan berusaha mencapai skor setinggi mungkin dalam jumlah bola yang terbatas. Format ini diperkenalkan untuk menyediakan alternatif yang lebih cepat dan lebih menarik dibandingkan dengan format uji coba yang lebih panjang, seperti Test cricket.
Berbeda dengan format Test match yang bisa berlangsung hingga lima hari, pertandingan ODI hanya berlangsung dalam satu hari (hingga 50 over per sisi). Setiap over terdiri dari enam bola yang dilemparkan oleh bowler dari tim bertahan.
ODI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971, dan sejak saat itu, format ini berkembang pesat, terutama setelah diperkenalkannya ICC Cricket World Cup pada tahun 1975. Hari ini, ODI menjadi format yang sangat populer di kalangan pemain dan penggemar cricket, karena durasi pertandingan yang lebih pendek dibandingkan dengan Test cricket.
2. Ciri-ciri Utama dari Format ODI
Jumlah Over yang Terbatas: Setiap tim hanya diberi 50 over untuk bertanding. Jika sebuah tim kehabisan over sebelum semua pemukul tereliminasi, maka mereka tidak dapat memukul lebih lama. Hal ini menciptakan kecepatan permainan yang membuat pertandingan lebih dinamis.
Satu Hari Pertandingan: Semua pertandingan ODI biasanya diselesaikan dalam satu hari, yang membuatnya lebih menarik dan bisa dinikmati dalam satu kali tontonan. Waktu pertandingan yang terbatas ini juga memudahkan penggemar cricket untuk mengikuti dan menikmati seluruh pertandingan tanpa harus menghabiskan waktu lebih dari satu hari.
Fokus pada Serangan: Karena tim hanya memiliki waktu terbatas untuk mencetak skor, para pemain lebih fokus pada permainan menyerang, baik saat memukul (batting) maupun melempar (bowling). Dalam ODI, tim yang memukul akan berusaha untuk mencetak sebanyak mungkin run dalam waktu yang terbatas. Pemain yang melakukan bowling juga dituntut untuk menciptakan tekanan dan mengeluarkan pemukul lawan dengan cara yang efektif.
Strategi Powerplay: Pada awal pertandingan, ada periode yang disebut powerplay, di mana tim bertahan dibatasi untuk menempatkan pemain di area tertentu. Ini memberikan kesempatan bagi tim yang memukul untuk mencetak skor lebih cepat. Sistem powerplay diatur dalam tiga fase berbeda: Powerplay 1 (10 over pertama), Powerplay 2 (11-40 over), dan Powerplay 3 (41-50 over).
Penggunaan Teknologi: Teknologi seperti Hawkeye, UltraEdge, dan DRS (Decision Review System) sering digunakan dalam ODI untuk membantu para wasit dalam mengambil keputusan yang lebih akurat. Sistem DRS, misalnya, memungkinkan tim untuk meninjau keputusan wasit yang diragukan menggunakan rekaman video dan teknologi canggih lainnya.
3. Aturan Utama dalam ODI Cricket
Beberapa aturan penting yang berlaku dalam format ODI adalah sebagai berikut:
Jumlah Over: Setiap tim hanya diberi 50 over untuk memukul. Jika sebuah tim kehabisan over sebelum semua pemukul tereliminasi, maka mereka tidak dapat memukul lebih lama.
Bowling Limit: Seorang bowler hanya bisa melemparkan maksimum 10 over dalam satu pertandingan ODI. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada bowler yang terlalu dominan dalam permainan dan memberikan kesempatan bagi bowler lainnya untuk tampil.
Powerplay: Dalam ODI, ada tiga fase powerplay:
Powerplay 1: Selama 10 over pertama, hanya dua pemain yang diperbolehkan berada di luar area lingkaran 30 yard.
Powerplay 2: Setelah 10 over pertama, hanya lima pemain yang diperbolehkan berada di luar area lingkaran 30 yard untuk sisa pertandingan hingga 40 over.
Powerplay 3: Pada fase ini, yang dimulai setelah 40 over, semua pemain kecuali penjaga gawang dapat ditempatkan di luar area lingkaran 30 yard.
Batas Waktu: Setiap tim harus menyelesaikan pertandingan mereka dalam waktu yang ditentukan. Jika tim memukul lebih lama dari waktu yang dialokasikan, mereka mungkin akan dikenakan penalti, seperti pengurangan jumlah over. Pada kasus ekstrem, pertandingan dapat dihentikan atau tim dapat diberikan penalti dalam bentuk run atau over tambahan bagi tim lawan.
Poin dalam Laga Tie: Jika pertandingan berakhir dengan skor imbang setelah 50 over, maka pertandingan dapat diselesaikan melalui Super Over—di mana satu pemain dari setiap tim bertanding dalam beberapa bola untuk menentukan pemenang.
No Ball dan Wide Ball: No ball diberikan jika bowler melemparkan bola di luar batas yang diperbolehkan atau melakukan pelanggaran lainnya. Wide ball terjadi jika bola tidak dapat dijangkau oleh batsman dalam batas yang diizinkan.
DLS Method (Duckworth-Lewis-Stern Method): Jika pertandingan terganggu oleh cuaca atau keadaan lainnya, sistem ini digunakan untuk menghitung target yang baru agar pertandingan tetap adil. Sistem ini melibatkan penghitungan ulang jumlah run yang harus dicapai oleh tim, berdasarkan jumlah over yang telah dimainkan dan run rate yang telah dicapai hingga saat itu.
4. Struktur Pertandingan ODI
Struktur dalam pertandingan ODI biasanya terdiri dari dua bagian utama:
Tim Bertahan (Fielding Team): Tim bertahan berusaha untuk mengeluarkan pemain tim lawan yang sedang memukul. Pemain bertahan, yang terdiri dari bowler, penjaga gawang (wicketkeeper), dan pemain lapangan, berusaha untuk meminimalkan skor lawan dengan berbagai strategi. Setiap pemain bertahan memiliki tugas yang spesifik, misalnya, seorang bowler akan berusaha untuk memecahkan konsentrasi pemukul, sementara pemain lapangan lainnya akan menahan bola dan mencegah pemukul untuk melakukan run.
Tim Memukul (Batting Team): Tim yang sedang memukul berusaha untuk mencetak sebanyak mungkin run dalam 50 over mereka. Setiap pemain memiliki kesempatan untuk memukul bola sampai mereka dikeluarkan (out). Ada beberapa cara untuk mengeluarkan pemain, seperti bowled (terkena bola yang dilempar), caught (ditangkap bola setelah memukul), atau run out (terlambat mencapai gawang). Pemukul juga memiliki berbagai strategi untuk melakukan skor tinggi, misalnya dengan melakukan six (enam run) atau four (empat run) yang bisa dicetak dengan memukul bola jauh ke luar lapangan.
5. Kompetisi ODI Internasional
ODI adalah format yang paling umum digunakan dalam turnamen internasional seperti ICC Cricket World Cup. Turnamen ini diadakan setiap empat tahun dan melibatkan tim nasional dari seluruh dunia yang berkompetisi untuk mendapatkan gelar juara dunia. Selain World Cup, ada juga ICC Champions Trophy, yang merupakan turnamen ODI yang lebih singkat dan lebih terfokus pada tim-tim elit.
Tim nasional dalam ODI juga bisa terlibat dalam bilateral series atau triangular series, di mana mereka bertanding dalam serangkaian pertandingan antar tim. Selain itu, ICC World Cup Qualifier juga menjadi salah satu ajang penting untuk negara-negara non-anggota penuh ICC untuk memperebutkan tempat di turnamen terbesar dunia ini.
6. Perkembangan dan Popularitas ODI
ODI cricket mulai dikenal pada akhir tahun 1970-an, dengan pertandingan pertama yang melibatkan Australia dan Inggris pada tahun 1971 di Melbourne. Format ini berkembang pesat dan menjadi salah satu format utama yang digunakan dalam cricket internasional, dengan banyak negara yang memiliki liga domestik yang juga menggunakan format ODI.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, ODI juga terus berevolusi, dengan penggunaan DRS dan Hawkeye yang menjadi bagian dari permainan modern. Selain itu, strategi tim dan pola permainan semakin dinamis, dengan lebih banyak tim yang mengembangkan pendekatan agresif untuk mencetak skor tinggi dalam batas waktu yang terbatas.
Pengenalan Twenty20 (T20), yang lebih singkat dari ODI, telah memberikan dampak pada cara tim memainkan ODI. Meskipun ODI tetap menjadi format utama untuk turnamen internasional, tren untuk mencetak skor tinggi dan permainan agresif semakin terlihat dalam turnamen ODI.
7. Pemain Terkenal dalam ODI Cricket
Beberapa pemain cricket legendaris yang terkenal dalam format ODI antara lain:
Sachin Tendulkar (India): Memegang rekor sebagai pencetak run terbanyak dalam sejarah ODI, dengan lebih dari 18.000 run. Tendulkar dikenal dengan kemampuan tekniknya yang luar biasa dan menjadi panutan bagi generasi pemain cricket berikutnya.
Shane Warne (Australia): Salah satu pemain bowling terbaik yang pernah ada, terkenal dengan kemampuannya dalam mengubah arah bola. Warne adalah pemain leg-spin terbaik sepanjang masa dan menjadi ikon dalam cricket dunia.
Wasim Akram (Pakistan): Terkenal sebagai bowler cepat dengan kemampuan swing yang luar biasa. Akram dikenal sebagai bowler yang sangat berbahaya, terutama dalam pertandingan ODI, di mana ia seringkali menjadi penentu kemenangan timnya.
Virat Kohli (India): Dikenal dengan kemampuan memukulnya yang luar biasa, Virat Kohli menjadi salah satu pemain modern terbaik dalam format ODI. Kohli dikenal dengan konsistensinya dalam mencetak skor tinggi, terutama dalam situasi tekanan tinggi.
AB de Villiers (South Africa): Pemain serba bisa yang mampu melakukan berbagai pukulan spektakuler dalam berbagai kondisi pertandingan. De Villiers dikenal dengan kemampuan inovatifnya dalam ODI, sering kali mencetak skor dengan cara yang tidak terduga.
Kesimpulan
ODI adalah format cricket yang menawarkan keseimbangan antara kecepatan dan strategi. Dengan total 50 over per tim, format ini menjadi pilihan utama untuk turnamen internasional, dan memainkan peran penting dalam menjadikan cricket olahraga yang lebih dinamis dan menarik. Dari aturan yang mendetail hingga strategi permainan, ODI tetap menjadi salah satu format yang paling digemari dalam dunia cricket.
Dalam beberapa dekade terakhir, ODI telah berkembang menjadi salah satu format paling menantang dalam cricket, dengan tim yang terus berinovasi dalam hal taktik dan teknik. Popularitas ODI semakin tumbuh seiring dengan perubahan dinamika permainan dan penonton yang semakin global. Dengan turnamen besar seperti ICC Cricket World Cup yang masih menjadi ajang terbesar dalam format ini, ODI cricket terus menjadi bagian integral dari dunia olahraga internasional.
The Videos
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut seputar ODI cricket