DRS, Snicko, dan Hawk-Eye dalam Permainan Cricket: Teknologi untuk Keputusan yang Akurat
Ditulis oleh: Dendy Kurniawan, S.Pd.
Ditulis oleh: Dendy Kurniawan, S.Pd.
Apabila sebuah tim merasa keberatan dengan keputusan wasit, kapten tim dapat meminta third umpire mereview decision dengan menggunakan gestur tangan "T"
Pengertian DRS, Snicko, dan Hawk-Eye dalam Cricket
Dalam permainan cricket modern, teknologi memainkan peran penting dalam membantu wasit mengambil keputusan yang lebih akurat. Tiga teknologi utama yang digunakan dalam sistem peninjauan ulang adalah Decision Review System (DRS), Snickometer (Snicko), dan Hawk-Eye. Teknologi ini digunakan untuk memastikan keadilan dalam pertandingan dengan meminimalkan kesalahan manusia.
Teknologi ini pertama kali diperkenalkan secara bertahap dan mengalami berbagai penyempurnaan seiring waktu. Cricket adalah permainan yang sangat bergantung pada keputusan wasit, dan dengan semakin banyaknya pertandingan yang disiarkan secara global, transparansi dalam pengambilan keputusan menjadi sangat penting. Sejak diperkenalkan, DRS, Snicko, dan Hawk-Eye telah membantu mengurangi kontroversi serta meningkatkan akurasi keputusan wasit.
DRS adalah sistem yang memungkinkan tim untuk menantang keputusan wasit di lapangan dengan bantuan tayangan ulang dan analisis berbasis teknologi. Snicko membantu dalam mendeteksi sentuhan antara bola dan bat, sementara Hawk-Eye digunakan untuk melacak lintasan bola secara akurat. Penggunaan teknologi ini kini telah menjadi bagian integral dari cricket modern.
Sejarah Perkembangan Teknologi dalam Cricket
Sebelum teknologi diperkenalkan dalam permainan cricket, keputusan sepenuhnya bergantung pada wasit di lapangan. Meskipun wasit telah menjalani pelatihan ketat, faktor seperti sudut pandang yang terbatas, kecepatan permainan, dan tekanan dari pemain dapat menyebabkan kesalahan keputusan.
Era Pra-Teknologi
Pada era awal cricket, keputusan diambil berdasarkan pengamatan mata manusia. Beberapa kasus kontroversial sering terjadi, seperti pemain yang dinyatakan keluar meskipun bola tidak mengenai bat atau pad mereka.
Pengenalan Tayangan Ulang Televisi
Pada tahun 1992, tayangan ulang televisi pertama kali digunakan untuk membantu keputusan run out. Hal ini membuka jalan bagi pemanfaatan teknologi lebih lanjut dalam cricket.
Perkembangan Teknologi Digital
Pada awal 2000-an, teknologi seperti Snickometer dan Hawk-Eye mulai diuji dalam pertandingan uji coba, dan setelah itu, DRS diperkenalkan untuk memberikan kesempatan bagi tim menantang keputusan yang dipertanyakan.
Apa itu Decision Review System (DRS) ?
Pengertian DRS
Decision Review System (DRS) adalah sistem yang memungkinkan tim cricket untuk meminta peninjauan ulang atas keputusan yang dibuat oleh wasit di lapangan. Sistem ini menggunakan berbagai teknologi, termasuk Hawk-Eye, UltraEdge, dan HotSpot, untuk membantu wasit ketiga dalam mengambil keputusan yang lebih akurat.
Cara Kerja DRS
Tim yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit dapat meminta DRS dengan mengangkat simbol "T" menggunakan tangan mereka.
Wasit ketiga meninjau rekaman tayangan ulang dengan menggunakan beberapa teknologi seperti UltraEdge dan Hawk-Eye.
Jika ada cukup bukti bahwa keputusan awal salah, maka keputusan tersebut dapat dibatalkan atau dikonfirmasi kembali.
Setiap tim memiliki batasan jumlah DRS yang dapat digunakan dalam satu babak pertandingan.
Situasi yang Memanfaatkan DRS
Leg Before Wicket (LBW): Hawk-Eye digunakan untuk memeriksa apakah bola mengenai pad sebelum bat dan apakah bola kemungkinan akan mengenai stumps.
Caught Behind: UltraEdge/Snicko membantu mendeteksi kontak antara bola dan bat.
Run Out & Stumping: Tayangan ulang digunakan untuk memastikan apakah batsman telah melewati crease sebelum stumps terkena bola.
Snickometer (Snicko)
Pengertian Snicko
Snickometer, atau Snicko, adalah teknologi berbasis suara yang digunakan untuk mendeteksi kontak antara bola dan bat. Teknologi ini sangat berguna dalam situasi di mana wasit perlu menentukan apakah bola menyentuh bat sebelum tertangkap oleh wicketkeeper atau fielder.
Cara Kerja Snicko
Mikrofon yang sangat sensitif dipasang di stump untuk menangkap suara benturan sekecil apa pun.
Data suara dikombinasikan dengan tayangan ulang video untuk melihat apakah suara tersebut terjadi tepat saat bola melewati bat.
Jika ada lonjakan gelombang suara yang bersamaan dengan pergerakan bola, maka kemungkinan besar ada kontak antara bola dan bat.
Situasi yang Memanfaatkan Snicko
Caught Behind: Membantu memastikan apakah batsman benar-benar menyentuh bola sebelum ditangkap oleh wicketkeeper.
Review LBW: Snicko dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah bola menyentuh bat sebelum mengenai pad.
Hawk-Eye
Pengertian Hawk-Eye
Hawk-Eye adalah sistem pelacakan bola yang digunakan untuk menganalisis lintasan bola setelah dilempar oleh bowler. Teknologi ini sangat berguna dalam keputusan LBW dan membantu menampilkan prediksi lintasan bola dengan presisi tinggi.
Cara Kerja Hawk-Eye
Beberapa kamera dipasang di sekitar stadion untuk menangkap lintasan bola dari berbagai sudut.
Sistem komputer menganalisis gambar untuk membuat simulasi 3D dari jalur bola.
Digunakan dalam keputusan LBW untuk menentukan apakah bola akan mengenai stumps jika tidak terkena bat atau pad.
Situasi yang Memanfaatkan Hawk-Eye
Leg Before Wicket (LBW): Menunjukkan jalur bola setelah melewati batsman dan memprediksi apakah bola akan mengenai stumps.
Tracking Bola: Membantu dalam tayangan ulang untuk menganalisis bagaimana bola bergerak di udara atau setelah memantul.
Analisis Statistik Teknologi dalam Cricket
Keakuratan Keputusan dengan DRS
Berdasarkan data dari berbagai turnamen internasional, keputusan yang awalnya salah oleh wasit dapat dikoreksi hingga 95% dengan bantuan DRS.
Pengaruh Snicko dan Hawk-Eye dalam Meningkatkan Fair Play
Studi menunjukkan bahwa penggunaan Snicko telah mengurangi jumlah kesalahan dalam keputusan caught behind hingga 80%, sementara Hawk-Eye meningkatkan akurasi keputusan LBW hingga 90%.
Kasus-Kasus Terkenal yang Melibatkan DRS
Ashes 2013 – Stuart Broad Not Out
Dalam pertandingan Ashes 2013, Stuart Broad jelas menyentuh bola sebelum ditangkap slip, tetapi wasit tidak memberikan keputusan out. DRS tidak bisa digunakan oleh Australia karena mereka telah kehabisan review.
Piala Dunia 2011 – Tendulkar LBW Review
Sachin Tendulkar diberikan out LBW melawan Pakistan, tetapi setelah menggunakan DRS, keputusan dibatalkan karena Hawk-Eye menunjukkan bola melewati stumps.
Final Piala Dunia 2019 – Kontroversi Overthrow 6 Runs
Ben Stokes memukul bola yang kemudian mengenai betisnya dan berlari ke boundary. Wasit memberikan 6 run, tetapi banyak perdebatan terjadi apakah keputusan itu benar.
India vs Australia 2021 – Rahane Review yang Krusial
Ajinkya Rahane dengan cermat menggunakan DRS untuk menghindari LBW, yang akhirnya membantu India memenangkan pertandingan Test melawan Australia.
South Africa vs England 2020 – Kontroversi UltraEdge
UltraEdge menunjukkan sinyal kecil saat bola melewati bat batsman Afrika Selatan, tetapi keputusan tetap tidak diberikan sebagai out, memicu perdebatan besar.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Teknologi dalam Cricket
Dampak pada Penyiaran dan Media: Tayangan ulang berkualitas tinggi meningkatkan pengalaman menonton.
Implikasi Finansial: Teknologi ini memerlukan investasi besar dari organisasi cricket.
Adaptasi oleh Pemain: Pemain harus memahami teknologi untuk menggunakannya secara efektif.
Skipper mengajukan review dengan menggunakan gestur "T", review hanya bisa diajukan oleh kapten tim saja.
Ball tracking visualisation
Contoh review melalui ultra-edge untuk mengetahui apakah bola menyentuh pemukul atau tidak.
Para pemain menyaksikan proses review oleh third umpire melalui LED Screen yang ada di stadion.
A typical "snick" shown in the Snickometer display.
A typical edge shown in the Hot Spot display. (Australia Only)
Contoh hasil dari Review, review gagal karena bola mengenai wickets.
The Videos
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut seputar Cricket Decision Review